Otakku melepuh dalam antak
terbelenggu
Yayi kukasih, kuharap rumput
menyala di sumur madu
Kuterima darimu seribu tikam
sembilu
Dan sekarang niagara mengering
direngkuh kuasa mangu
Sang mentari melusuh berkabung
sedan
Puing-puing nalar berdempipr
terhantam
manis pipimu tak hentinya merayu
menipu
Oon, aduh odoh hati penuhku
berenang di kubangan
Kehidupanku merepih disamping
tiadamu
Durjana tanah pekuburan lagi
menarik diriku
Bukan perihal segala jalan
kelamin di tangan siapa
Aku hanya belajar seni menggambar
hawa
Diatas kesamsaraan, tanpa dinding
ataupun pagar
Seperti kini, kugerogoti masa
depan sendiri
Dan melamunkanmu adalah agama esa
Anas Farihin, Selasa, 26 Juni 2012
1 komentar:
Write komentarJoah joah joaah
ReplyEmoticonEmoticon