“ Siapa kau ?? “ tanya Dirga
Makhluk itu membalikan badannya, “Gwaaahhh !!” Dirga menjerit ketakutan. “si..sia..siapa kau ?? ke..kenapa kau datang kesini ?? “ tanya Dirga sambil menutupi dirinya dengan selimut.
Makhluk itu membalikan badannya, “Gwaaahhh !!” Dirga menjerit ketakutan. “si..sia..siapa kau ?? ke..kenapa kau datang kesini ?? “ tanya Dirga sambil menutupi dirinya dengan selimut.
Makhluk berjubah hitam dengan tinggi 190cm,
Rambutnya pendek cepak, dari belakang terlihat seperti manusia, tapi saat
membalikkan badan muka nya hancur, mata kiri nya meleleh mengalir kewajah nya
lalu jatuh, hidung nya potong rata berbentuk love terbalik mengeluarkan bau
busuk, mulutnya sobek panjang hingga telinga, dan Gigi nya taring seperti gigi
Vampir seolah-olah ingin memakan manusia.
Saat ditanya oleh Dirga, makhluk itu tidak menjawab sama sekali. Dalam hati Dirga pun berusaha membaca ayat kursi sekencang-kencangnya, lalu makhluk itu pun angkat bicara juga. “huaaaa!!! panas!! Panas!! Panas!! “ teriak makhluk itu sambil lari-lari melayang menembus tembok lalu menghilang. Dirga pun merasa lega karena Makhluk itu sudah pergi, Dirga kembali tidur. Dalam tidur dia bermimpi.
“Dirga ! Dirga ! “ kata seseorang yang entah siapa tiba-tiba membangunkan Dirga,
“Giri ! ini kamu Giri ?! “ tanya Dirga.
Saat ditanya oleh Dirga, makhluk itu tidak menjawab sama sekali. Dalam hati Dirga pun berusaha membaca ayat kursi sekencang-kencangnya, lalu makhluk itu pun angkat bicara juga. “huaaaa!!! panas!! Panas!! Panas!! “ teriak makhluk itu sambil lari-lari melayang menembus tembok lalu menghilang. Dirga pun merasa lega karena Makhluk itu sudah pergi, Dirga kembali tidur. Dalam tidur dia bermimpi.
“Dirga ! Dirga ! “ kata seseorang yang entah siapa tiba-tiba membangunkan Dirga,
“Giri ! ini kamu Giri ?! “ tanya Dirga.
“iya ini aku Dirga, makhluk yang tadi kau usir itu.. dia yang menunggu jasadku
dan menghilangkan jasadku agar orang-orang tidak dapat menemukan jasadku,
berkat kau barusan mereka langsung menemukan jasadku disana. Kau memang hebat
Dirga, kau bisa tahu kalau makhluk itu ada di kamarmu dan alasan kau tidak ikut
mencari jasadku adalah untuk melenyapkan makhluk itu kan? .” Jelas Giri seraya
bertanya
“iya, firasatku mengatakan demikian. Giri, apa kau baik-baik saja disana?? “
tanya Dirga
“Aku baik-baik saja kok Dir, Dir.. ini untuk terakhir kali nya, aku hanya meminta kalian agar tetap bersama meskipun aku sudah tidak ada. Dir, jaga mereka baik-baik yah.. kita ini sahabat, yasudah aku pulang dulu yah. “ jelas Giri
“Aku baik-baik saja kok Dir, Dir.. ini untuk terakhir kali nya, aku hanya meminta kalian agar tetap bersama meskipun aku sudah tidak ada. Dir, jaga mereka baik-baik yah.. kita ini sahabat, yasudah aku pulang dulu yah. “ jelas Giri
“hks..hks.. Giriii ! baiklah aku akan mengabulkan permintaanmu itu! Tapi tolong
jangan pergii !! “ kata Dirga sambil meneteskan air mata
“maafkan aku Dirga, sampaikan maaf ku untuk semuanya.. aku harus pulang, tuhan sudah berkehendak lain.” Kata Giri
“hfttt” Dirga bangun dari mimpi nya, sungguh itu mimpi yang seperti nyata. Seorang seperti Giri harus pergi, dialah yang pertama kali membuat Dirga dan kawan-kawannya saling mengenal satu sama lain, dialah yang pertama kali mengajak Dirga dan kawan2 nya bermain, dia yang selalu membuat suasana ceria dikala ada pertengkaran satu sama lain.
“maafkan aku Dirga, sampaikan maaf ku untuk semuanya.. aku harus pulang, tuhan sudah berkehendak lain.” Kata Giri
“hfttt” Dirga bangun dari mimpi nya, sungguh itu mimpi yang seperti nyata. Seorang seperti Giri harus pergi, dialah yang pertama kali membuat Dirga dan kawan-kawannya saling mengenal satu sama lain, dialah yang pertama kali mengajak Dirga dan kawan2 nya bermain, dia yang selalu membuat suasana ceria dikala ada pertengkaran satu sama lain.
dia yang selalu tersenyum meski dalam hati nya
sedang ada masalah, dia yang selalu memotivasi kawan-kawan nya agar bangkit
dari kelelahan, bangkit dari kekalahan, bangkit dari kesedihan, dan dia yang
memimpin kawan-kawan nya menuju kebahagiaan. Satu-satu nya orang yang selalu
mengajak bermain, selalu mengajak kawan-kawan nya untuk ceria dan bahagia meski
ada masalah yang sedang terjadi.
Itulah Giri, tanpa dia.. Dirga dan kawan-kawan kehilangan semangat bermain, kehilangan keceriaan yang dahulu mereka miliki, dan untuk sementara.. mereka berpisah. Pertemuan terakhir mereka adalah Makam Giri, disaat semua orang sudah pulang mereka berbincang-bincang. Meski ini sangat berat bagi Dirga.
Itulah Giri, tanpa dia.. Dirga dan kawan-kawan kehilangan semangat bermain, kehilangan keceriaan yang dahulu mereka miliki, dan untuk sementara.. mereka berpisah. Pertemuan terakhir mereka adalah Makam Giri, disaat semua orang sudah pulang mereka berbincang-bincang. Meski ini sangat berat bagi Dirga.
namun
Dirga mengatakan “ pesan terakhir dari Giri adalah sampaikan maaf untuk
semuanya, untuk saat ini kita berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing.
Pertemuan kita selanjutnya di Makam ini 6 tahun yang akan datang. Ingat itu ! “
jelas Dirga. Mereka pun pulang kerumah masing-masing, dan mulai saat itu mereka
tidak pernah bermain bersama.
Ada apa dengan mereka ?? mengapa Dirga memutuskan untuk berpisah ?? apa alasan Dirga memutuskan itu ?? apa rencana Dirga??
Tags: Cerbung, Cerita Bersambung, Cerita tentang persahabatan, Cerita tentang Pertemanan, Cerita tentang kehidupan, Cerita tentang orang jenius, Cerita Dramatis
Ada apa dengan mereka ?? mengapa Dirga memutuskan untuk berpisah ?? apa alasan Dirga memutuskan itu ?? apa rencana Dirga??
*Bersambung*
Tags: Cerbung, Cerita Bersambung, Cerita tentang persahabatan, Cerita tentang Pertemanan, Cerita tentang kehidupan, Cerita tentang orang jenius, Cerita Dramatis
EmoticonEmoticon