Sisi Lain : Where are You Giri?

00.01


Sisi lain, setiap manusia memiliki sisi negatif dan positif.. sisi yang berbeda dengan sisi yang saat ini ada pada dirinya akan muncul suatu saat nanti. Tetapi hanya orang-orang tertentu yang memiliki sisi yang mengagumkan itu. Dahulu kala, lahirlah seorang anak yang diberi kelebihan sisi dalam diri nya yang akan muncul suatu saat nanti.

Cirebon, 25 Mei 1973 lahir seorang anak bernama Ahmad Dirgantara atau yang biasa disebut Dirga. Kisah ini dimulai saat Dirga menginjak umur 9 tahun, umur dimana dia mulai bermain dengan lingkungan sekitarnya. Dia mulai mengenal teman-teman nya yang akrab dengannya, Giri, Tora, Syarif, dan Hanif mereka adalah teman-teman nya saat ia berumur 9 tahun. Dirga dan ke 4 teman nya selalu bermain bersama, mereka bahkan belajar di sekolah yang sama SDN 4 Cirebon.

Suatu hari Dirga dan ke 4 temannya sedang bermain petak umpet di sebuah tempat yang akrab disebut Rumah kosong, Dirga yang jaga pada saat itu. “...7 8 9 10 “ hitung Dirga sambil membuka mata lalu mencari teman-teman nya yang sedang bersembunya. “Tora ! kena !” Dirga menemukan Tora , ia pun berlanjut mencari yang lain “Hanif ! kena ! “ Dirga menemukan Hanif, “Syarif ! kena!” karena Syarif bersembunyi di dekat Hanif maka Dirga dengan cepat menemukan nya.

Tik tuk tik tuk, 1 jam telah berlalu Dirga masih belum menemukan Giri. Ketiga teman-nya pun tidak ada yang tahu dimana Giri bersembunyi,

dia itu bodoh! Kalau sampai dia hilang, kita yang repot !” celoteh Dirga.
mau bagaimana lagi? Kita disini udah lama nunggu, tapi dia belum muncul juga. Ngga biasanya Giri betah bersembunyi selama berjam-jam “ jelas Tora.
lagian kita ini masih muda, Giri udah ngajak kita main di tempat kaya gini. Bukan kah seharusnya Giri lebih tahu tempat ini? Lantas kenapa dia nggak muncul-muncul? “ Hanif menggerutu,
bagaimana kalo kita mencarinya bersama-sama? Tempat ini sepi, ini udah jam 4 sore kita ngga bisa terus diem nunggu Giri.” Jelas Dirga dan mereka pun setuju.

Syarif berbisik pada Tora “Dirga itu aneh ya, dia seperti tahu segala nya.
Tora membalas “dia memang seperti itu, kita beruntung punya sahabat kaya dia.
mereka berusaha mencari keberadaan Giri yang menghilang begitu saja, sampailah mereka pada suatu pintu yang mengundang kecurigaan mereka. Pintu itu bertuliskan “Kau Akan Mati !” ,

mereka kebingungan karena tidak tahu apa maksud dari tulisan itu. tiba-tiba Dirga merasakan firasat buruk “Arrgghh, Giri ! teman-teman kita harus mendobrak pintu ini ! pintunya terkunci ! Giri ada didalam !” tegas Dirga . mereka pun berusaha mendobrak pintu itu, namun karena usia mereka yang masih 9 tahun dan tubuh mereka yang masih lemah mereka tidak dapat mendobrak pintu itu.

ah sial ! berfikir..berfikir..berfikir.. yeah ! aku punya ide, disela2 pintu ada sebuah kotak yang membuat pintu itu terkunci. Itu artinya mereka memakai kunci kusen pintu bukan kunci buatan, dari lobang kusen aku tidak bisa melihat ruangan didalam, itu artinya kunci nya masih menempel di kusen pintu. Tora ! kau bawa pensil kan? Berikan padaku aku akan mendorong kunci itu jatuh, Syarif ! kamu bawa kertas kan? Buka lipatannya lalu masukan ke sela2 dibawah pintu, sela2 dibawah pintu cukup besar jadi aku akan mendorong kunci itu jatuh dan berada dibawah kertas, lalu aku akan menarik kertas itu secepatnya maka kita dapat kunci nya.” Jelas Dirga panjang lebar

kau cerdas Dirga ! itu ide yang luar biasa !” puji Hanif , mereka pun segera mendapatkan kunci itu lalu membuka pintunya. Namun, mereka mendapati Giri sudah tidak bernyawa lagi. Tubuh Giri penuh luka, mulutnya sobek, di dada nya terdapat bekas bacokan, kaki kanan nya potong, jari-jari tangan kiri nya potong semua, mereka semua menangis menyesal kecuali Dirga. 
sial ! kita telat !” Hanif menggerutu.
jangan berisik ! disini masih ada orang yang membunuh Giri !” tegas Dirga sambil mengamati ruangan sekitar . tiba-tiba “bsett!” sekilas bayangan besar melintasi mereka, mereka pun mulai ketakutan dan “cepat keluar dari ruangan ini ! mereka bukan manusia !” perintah Dirga. Mereka pun segera keluar dan menutup pintu nya dengan kencang, mereka berlari keluar rumah kosong itu.

huh..huh.. bisa-bisa nya kalian menangis di ruangan berbahaya itu. Asal kalian tahu, aku juga baru menyadari nya itu adalah Ruangan terlarang yang pernah diceritakan masyarakat sekitar, disana aku melihat monster berkepala botak, telinga nya panjang, gigi nya bertaring, matanya merah, kulit nya berwarna biru, dia seperti pemangsa manusia, Untung saja kalian langsung lari.” Jelas Dirga kepada teman-temannya,
jadi Giri adalah korban dari monster itu ya? Dia itu memang tidak bisa diharapkan “ ucap Syarif.
lebih baik sekarang kita beritahu kepada warga tentang masalah ini, kita tidak bisa mengatasi nya sendiri.” Kata Dirga, mereka pun pergi ke rumah pak RT untuk memberitahukan masalah ini kepada warga sekitar. Pukul 5 sore mereka pulang ke rumah nya masing-masing.

Malam itu langsung diadakan pencarian mayat Giri, tapi Dirga tidak ikut. Saat sedang tiduran dikamar memikirkan masalah nya, tiba2 dia melihat arwah Giri melayang dan melambaikan tangan kepada Dirga sambil tersenyum. Dirga pun berkata “semoga kau tenang dialam sana sahabat ku.

Dirga pun tertidur pulas, pukul 00.02 Dirga bangun dari tidur nya mendapati seseorang yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya, siapakah dia?? Apakah ini ada hubungannya dengan Giri atau teman-temannya??

*Bersambung*


Tags: Cerbung, Cerita Bersambung, Cerita tentang persahabatan, Cerita tentang Pertemanan, Cerita tentang kehidupan, Cerita tentang orang jenius, Cerita Dramatis

merupakan salah satu penulis yang berkontribusi di blog Cerdiska ini.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »